Sabtu, 28 Februari 2015

Guru adalah Passion


Guru berasal dari kata "Gu" yang berarti "Kebodohan/kegelapan" dan "Ru" yang berarti "Pengusir" . Nah dari arti kedua kata tersebut guru dapat diartikan sebagai pengusir kegelapan/kebodohan. Dalam kepercayaan/agama, guru dianggap sebagai pesuruh Tuhan.

Makna pesuruh Tuhan di sini adalah guru harus bisa menjadi wakil Tuhan. Bukan sebagai Nabi/Rasul. Pesuruh Tuhan di sini artinya adalah guru harus mampu membuat seseorang menjadi lebih baik. Membuat orang dari yang tidak tahu menjadi tahu. Untuk menjalankan misi ini, guru harus mempunyai sifat seperti Tuhan seperti penyabar, pemaaf dan bijaksana.

Guru adalah sebuah profesi yang sangat mulia. Dari seorang guru lahirlah orang-orang hebat yang awalnya tidak mengerti apa-apa menjadi mengerti. Guru melahirkan dokter, tentara, polisi, presiden dan banyak lagi orang hebat yang lahir dari seorang guru. Tugas guru bukan hanya mengajarkan berhitung, menulis dan membaca. Tapi lebih dari itu. Tugas guru yang tidak kalah penting adalah mendidik. Mendidik sopan santun, bersikap baik, bertanggung jawab dan jujur, dan yang paling penting, guru berkewajiban memotivasi anak didiknya dalam berbagai hal yang positif. 

Secara harfiah, Passion dapat diartikan sebagai perasaan dan emosi yang kuat terhadap suatu hal yang membuat orang itu bersemangat dan antusias dalam menjalankannya. Guru harus dijadikan sebuah passion. Mengapa? Secara logika,jika kita mencintai sesuatu, kita akan bersemangat untuk melakukan itu. Seperti memiliki energi lebih untuk menjalaninya. Begitu juga dengan menjadi guru. Semua orang dapat mengatakan bahwa menjadi guru adalah hal yang mudah, SIAPA SAJA bisa menjadi guru. Namun coba pikirkan kembali. Apa semua orang dengan tiba-tiba tanpa perlu mempelajari dan mendalami ilmu memotivasi anak, ilmu psikologi anak, cara mengatur anak belajar di kelas, cara menyampaikan materi agar anak didik mengerti. Apakah orang yang tidak mempelajari itu semua bisa tiba-tiba menjadi guru? 

Menjadi guru bukan hanya perihal cerdas. Tidak semua orang cerdas mampu dan bisa mentransfer ilmunya kepada orang lain sehingga oranglain itu mengerti. Namun guru, dengan bekal yang didapat selama 4 hingga 5 tahun di bangku kuliah, bisa melakukan itu. Guru mengajarkan dengan hati. Dengan cinta. Karena selama di bangku perkuliahan mereka dididik dan diajarkan untuk mencintai profesi mereka. 

Guru adalah orangtua anak di sekolah. Memang. Ini bukan sekedar kata-kata. Karena tugasnya sebagai seorang pendidik,pemberi motivasi, tidak heran seorang guru dikatakan sebagai orangtua anak di sekolah. Banyak guru yang berhasil membuat anak didiknya yang awalnya tidak punya motivasi belajar, menjadi orang sukses di kemudian harinya. Oleh karena ini, lagi-lagi menjadi guru tidak mudah. Apa bisa seseorang yang pintar matematika namun tidak belajar cara memotivasi, memahami masalah belajar siswa bisa dikatakan sebagai guru? Oke.. Back to your opinion.. :)

Dan untuk kalian, para calon guru, BERBANGGALAH kalian. Ini bukan sekedar pekerjaan, tapi ini adalah hidup. Hidup bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Ilmu yang kalian berikan, motivasi dan semangat hidup yang kalian berikan kepada anak didik, akan terus mereka pakai di dalam kehidupannya untuk hal yang baik, akan menjadi tabungan amal dan pahala untuk diakhirat. dan terakhir, "sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain"